Senin, 28 Juni 2010

BELAJAR MENULIS

"jalan menuju kearifan ? sebenarnya mudah dan sederhana untuk diungkapkan : melakukan kesalahan dan melakukan kesalahan lagi. tapi semakin jarang dan semakin jarang dan semakin jarang".
                                                                 -Piet Hen

      Menulis adalah mengemukakan pikiran, perasaan, pengalaman, dan hasil bacaan dalam bentuk tulisan, bukan dalam bentuk tutur. semua orang tentu sudah terbiasa membicarakan apa yang ada dalam pikirannya. semua orang terbiasa menggosip berjam-jam, atau curhat ketika ada masalah. jadi soalnya bukanlah ada atau tidak adanya bahan yang hendak ditulis, melainkan kebiasaan mewakilkan dalam bentuk tulisan yang tidak kita miliki.
      Kita memang terbiasa dengan tradisi bicara. semua hal dibicarakan, semua peristiwa diwakilkan dalam bentuk bicara. akibatnya kita kerepotan pada saat menuliskan gagasan. kalau sedang bicara, semua gagasan seperti air yang terbuka sumbatnya: semua hal keluar dengan sendirinya. anehnya, ketika kita hendak menulis semua gagasan seperti air nyag tersumbat : mampet. ini masalah pertama dalam dunia tulis menulis, masalah merubah kebiasaan dari bicara menuju menulis.
      Setelah menulis telah menjadi kebiasaan, kita akan segera mengahadapi masalah kedua, yaitu masalah isi tulisan, apa yang kita tuliskan? apakah kita bisa menuliskan sesuatu yang berharga dan bagus? dua pertanyaan dapat dikatakan sebagai masalah KREATIFITAS dan BERFIKIR.
      Masalah ketiga dalam menulis adalah soal pengemasan. setelah bisa menulis dan meiliki isi yang bagus, kita mesti mengemas tulisan kita agar bisa menarik minat membaca. seperti kue yang sudah enak pada dirinya, namun harus tetap dikemas gara menarik ketika dikenal pandangan pertama.
      Atas dasar tiga masalah utama dalam dunia tulis menulis, bab ini berisi tiga hal utama:
    - Mengubah kebiasaan : dari bicara menuju menulis
    - Kreatifitas dan berfikir kreatif
    - Pengemasan.