Minggu, 20 Juni 2010

BENTUK BAHASA

Bahasa pada dasarnya tak lain adalah mencetuskan pikiran gagasan, maksud. pencetusan ini di jelmakan secara secara konkrit kedalam bentuk ucapan atau tulisan. seperti dikatakan Prof. Nieuwenhuis, "bahasa itu kadang-kadang berupa bunyi, kadang-kadang berupa tanda, akan tetapi senantiasa berupa pikiran."
Dalam kebiasaan sehari-hari, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, maksud, sering dipergunakan bahasa lisan atau bentuk ucapan. ini hanya satu bentuk. bentuk lain, pikiran, gagasan, maksud , dapat pula dikomunikasikan secara tertulis. bentuk lisan memakai bunyi, bentuk tulisan memakai tanda.
Kedua bentuk ini mempunyai kedudukan yang sejajar. masing-msing dengan kelebihan dan kekurangannya. pada saat-saat tertentu kita gunakan bentuk lisan, pada saat-saat lain mingkin lebih efektif dan efisien memakai bentuk tulisan. memang keduanya mempunyai kedudukan sejajar, namun efektifitas dan efisiensi masing-masing sangat bersifat situasional.
Secara teoritis hipotesis, pada mulanya dalam berkomunikasi, orang hanya mempergunakan bahasa lisan. tetapi pada ketika disuatu saat memakai bahasa lisan dirasakan tidak efektif,maka orang mencari altrnatif lain. akhirnya ditemukan bentuk lain, yaitu bahasa tulisan.
Sesungguhnyaalah bentuk tulisan itu hanya gambaran (visualisasi) belaka dari pada bentuk lisan. bentuk lisan divisualisasikan dengan lambang-lambang, simbol-simbol, tanda-tanda, menjadi bentuk tulisan, bunyi, dalam bahasa lisan itu sendiri sebenarnya tidak mungkin divisualkan (digambarkan) dalam bentuk lambang-lambang, simbol-simbol, tanda-tanda. tetapi atas dasar kesepakatan bersama (konvensi) pemangku bahasa yang bersangkutan, maka lambang-lambang, simbol-simbo, tanda-tanda tertentu tela dianggap mewkili bunyi tertentu. akhirnya, kita mengenal huruf latin, huruf arab, huruf cina, huruf kanji (jepang) huruf kawi (jawa kuno) dan sebagainya. huruf-huruf ini masing-masing dianggap paling sempurna dalam memvisualkan bunyi daripada bahasa masing-masing.
mengemukakan pikiran , gagasan, maksud dalam bentuk tulisan karena sering bersifat spontan, maka tata bahasa dan struktur kalimat yang dipergunakan cenderung tidak terkontrol. tetapi walaupun sering kurang begitu tepat, karena disampaikan secara langsung- dilengkapi dengan mimik, gaya dan intonasi suara - kekurang tepatan tersebut menjadi tidak begitu kentara.