Rabu, 16 Juni 2010

KURANGNYA DISIPLIN BERBAHASA ASING

Mengingat pentingnya peranan bahasa sebagai alat komuniksi maupun sebagai kunci menggali khazanah ilmu pengetahuan, kepentingan pendidikan dan kemajuan pengajaran, maka dilembaga pendidikan seperti di pesantren, perguruan tinggi mestina ada peratuaran disiplin berbahasa, tetapi selama ini kebanyakan sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan tinggi kedipsiplinan berbahasa asing nampaknya kurang diprioritaskan. sehigga yang sudah senior dalam bidang bahasa asing tidak leluasa dalam menerapkan bahasa yang mreka kuasai.
Sebenarnya kunci dari kedisiplinan berbahasa asing itu, pertama, adanya niat dan kemauan yang kuat untuk mengusai bahasa tersebut, dengan mengembangkan dan memperkuat motivasi diri secara terus menerus. sebab itu merupakan salah satu kumci utama untuk bisa menguasai suatu bahasa. kedua, brani dan membuang rasa malu, malas dan perasaan takut salah, perasaan malu, malas dan takut salah adalah penyakit nomor satu yang menjadi penghambat untuk bisa menguasai bahasa, terutama bahasa asing. jika penyakit-penyakit itu tidak di hilangkan, rasanya akan sulit sekali, bahkan tidak mungkin untuk bisa berbicara dan menguasai bahasa asing, kita ingat suatu pepatah yang mengatakan 'ala bisa karena biasa'
Selanjutnya bagaimana cara kita mengkomunikasikan bahasa yang kita pelajari ? cara yang paling benar dan efektif dalam berbahasa asing harus dimulai dengan percakapan. bukan dengan tulisan, apalagi dengan mempelajari kaidah-kaidah melainkan harus dengan praktek langsung. dan ini yang paling sulit kita wujudkan karena kurangnya disiplin berbahasa.
Disamping itu ada faktor lain yang menjadi pernghambat bagi kita yaitu sinisme, negative thingking, dari mereka yang tidak mampu berbahasa asing, sehingga mereka sering mendiskreditkan, mengejek, menghina kepada orang yang punya kapabilitas dalam bahasa asing.

CIPTAKAN SUASANA BAHASA

Bahasa merupakan hal yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyatakan maksud si pembicara. seseorang yang kurang memahami bahasa, maka kehidupannya akan terkekang. lain halnya dengan orang yang sudah menguasai beberapa bahasa, maka kehidupannya akan terasa luas. disinilah peran penting bahasa sebagai alat komunikasi antara sesama makhluk.
Akhir-akhir ini didaerah kita, telah menjamur agen-agen bahasa asing, seperti bahasa inggris, bahasa arab, dan bahasa jerman. tetapi yang memprihatinkan kualitas mereka berada di bawah standar. terbukti hanya satu dua orang saja yang serius dan sukses dalam mengikuti kursus tersebut, sehingga dapat mengaplikasikan dan mempraktekkan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya anggota kursus tidak kekuarangan teori untuk mempraktekkan apa yang mereka pelajari dalam kursus tersebut. hanya saja lingkungan dimana mereka berada yang kurang mendukung membuat mereka sungkan untuk mempraktekkan bahasa yang mereka pelajari. sehingga teori-teori yang mereka dapatkan ari kursus tersebut, hanya bersemayam dalam buku catatan dan ingatan belaka. apalagi masih adanya anggapan bahwa bahasa-bahasa asing tersebut kurang berguna dimasyarakat nanti.
Untuk mengantisipasi hal yang semacam itu, maka perlu dibentuk klasifikasi antara siswa yang mampu dan kurang mampu. selain itu penting juga untuk menciptakan suasana berbahasa asing misalnya dengan cara diwajibkan sehingga dengan adanya program tersebut diharapkan akan tercipta suasana komukasi yang serasi diantara siswa dan mahasiswa tersebut. juga dapat membantu mereka dalam menguasai bahasa-bahasa yang mereka senangi. (RUDI)